Sinyal Wi-Fi Berbahaya Bagi Kesehatan?

Sinyal Wi-Fi Berbahaya Bagi Kesehatan? - Di era yang serba modern saat ini, Wi-Fi sangat banyak dibutuhkan. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pengoneksi internet yang satu ini. Sinyal dan kecepatan yang stabil membuat banyak orang memilih perangkat yang satu ini karena lebih sangat memudahkan didalam mendapatkan berbagai informasi, memberikan banyak hiburan, hingga saran komunikasi.



Namun, tahukah Anda bahwa sinyal Wi-Fi berbahaya untuk kita? Menurut sebuah penelitian menerangkan bahwa sinyal Wi-Fi dapat mengganggu pertumbuhan anak-anak hingga tanaman. Hal ini karena sinyal Wi-Fi memiliki radiasi elektromagnetik yang dapat menembus tubuh dan mengacaukan sistem didalamnya. 

Lalu, benarkah Sinyal Wi-Fi Berbahaya Bagi Kesehatan Manusia? Dilansir dari boldsky.com, berikut beberapa efek buruk yang didapat dari sinyal Wi-Fi pada kesehatan tubuh manusia.

Menurunkan Konsentrasi
Dalam sinyal Wi-Fi terdapat radiasi elektromagnetik yang ternyata dapat menurunkan kerja otak sehingga mempengaruhi daya konsentasi otak dan juga penurunan memori dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Baca Juga: Cara Mengatasi Mata Minus

Serangan Jantung
Akibat respon fisik yang diterima tubuh dari radiasi elektromagnetik sinyal Wi-Fi, denyut jantung manusia akan meningkat lebih. Dan ini mirip seperti detak jantung seseorang ketika sedang berada dibawah tekanan. Lama-kelamaan, hal ini dapat Memicu serangan jantung.

Menghambat Pertumbuhan Sel
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa, radiasi elektromagnetik yang di pancarkan dari sinyal Wi-Fi dapat merusak sel yang ada didalam tubuh manusia. Sehingga, fungsi-fungsi bagian dalam tubuh kurang bisa bekerja dengan baik.

Kelelahan
Kelelahan juga dapat dialami seseorang yang merupakan efek dari radiasi Wi-Fi. Karena radiasi elektromagnetik yang timbul dari sinyal Wi-Fi dapat menguras energi manusia sehingga dapat mengganggu dalam aktivitas sehari-hari.

Gangguan Tidur 
Jika terlalu sering terpapar akan radiasi elektromagnetik akan merusak pola gelombak otak yang kemudian akan mempengaruhi pola tidur. Dan jika terlalu sering seperti itu, hal ini akan mengarah pada insomia.

Baca Juga: Rahasia Langsing Ala Orang Jepang